🌼 Renungan Pagi Menjaga Hati 🌼


Imam Ibnul Qayyim -rahimahullah- mengatakan:

“إذا فتح الله عليك في باب قيام الليل ،فلا تنظر للنائمين نظرة ازدراء
… وإذا فتح الله عليك في باب الصيام ، فلا تنظر للمفطرين نظرة
ازدراء… وإذا فتح الله عليك في باب الجهاد ، فلا تنظر للقاعدين نظرة
ازدراء … فرب نائم ومفطر وقاعد أقرب إلى الله منك.”

Bila Allah membukakan bagimu pintu (kemudahan dalam melakukan) sholat malam, maka jangan engkau memandang orang yang tidur dengan pandangan merendahkan.

Bila Allah membukakan bagimu pintu (kemudahan dalam melaksanakan) puasa, maka jangan engkau memandang orang yang tak berpuasa dengan pandangan merendahkan.

Bila Allah membukakan untukmu pintu (kemudalahan untuk) berjihad, maka jangan engkau memandang orang yang tak berjihad dengan pandangan merendahkan.

Boleh jadi orang yang tertidur, tak berpuasa dan tak berjihad lebih dekat kepada Allah ketimbang dirimu.”

Beliau juga mengatakan:

“وإنك أن تبيت نائماً وتصبح نادماً خير من أن تبيت قائماً وتُصبح معجباً
، فإنَّ المُعجَب لا يصعد له عمل”.

Engkau tertidur di malam hari lalu menyesal di pagi harinya lebih baik daripada engkau terjaga beribadah di malam hari lalu berbangga di pagi harinya.

Karena orang yang bangga diri, amalannya tidak akan naik ke sisi Allah.”( Madarijus Salikin:1/177)

Ungkapan yang sama pernah diucapkan Imam Mutharrif Ibnu Sikhkhir -rahimahullah- , beliau mengatakan:

ﻷن أبيت نائما و أصبحت نادما أحب إلى من أن أبيت قا ئما و أصبحت معجبا

“Aku tidur terlelap dimalam hari lalu menyesal di pagi hari lebih aku sukai daripada aku bangun menghidupkan malam namun aku bangun pagi dengan perasaan ujub (bangga diri) “.

Semoga Allah swt menjaga hati hati kita dari perasaan ujub, merasa lebih baik dari orang lain dan merendahkan orang lain, Maka bagi kita adalah utk terus berusaha memperbaiki diri-
اَلعَمَلُ مَعَ أَنْفُسِنَا أَوَّلُ وَاجِبَاتِنَا

Melakukan perbaikan diri adalah kewajiban kita yang pertama

Allah Ta’ala berfirman,

هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ
أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ
أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

“Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (QS. An Najm: 32).

Janganlah engkau mengatakan dirimu suci, dirimu lebih baik. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

لاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ

“Janganlah menyatakan diri kalian suci. Sesungguhnya Allah yang lebih tahu manakah yang baik di antara kalian.” (HR. Muslim no. 2142).

Maka ketika kita mendapat pujian, maka marilah kita membaca do’a seperti do’anya Abu Bakar r.a

اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى
مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ
لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ

Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka] ( Diriwayatkan oleh Al Baihaqi)

karena setiap orang itu pasti punya kelemahan, pasti punya kekurangan, tidak ada manusia yang sempurna, tidak ada manusia yang terbebas dari dosa kecuali al ma’shum Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, Maka marilah kita muhasabah diri kita masing masing, istighfar terhadap dosa dosa kita, dosa kita kepada Allah dan dosa kita kepada sesama da’i

Wallahua’lam bishowab…


Leave a comment